Rabu, 18 Mei 2011

Charles Darwin dan Wallace
(Suatu Konsep Evolusi Dalam Ilmu Biologi)

Siapa yang tak kenal dengan sosok Charles Darwin dan Wallace???
The Origin Of Species merupakan salah satu jenis buku yang diterbitkannya pada tahun 1859.  Buku tersebut berisi tentang pendirian  Darwin bahwa semua jenis dan bentuk makhluk hidup yang ada di dunia hingga saat ini, dengan dipengaruhi berbagai proses alamiah dan juga evolusi atau perubahan dan perkembangan yang terjadi sangat lambat dari bentuk-bentuk yang mulanya sederhana (makhluk uniseluler) menjadi lebih kompleks.  Makhluk-makhluk baru tersebut masing-masing terus berevolusi yang kemudian menjadi jenis-jenis baru yang lebih kompleks dari sebelumnya.  Proses tersebut berjalan begitu seterusnya hingga dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun terjadilah makhluk yang paling kompleks seperti kera dan manusia.


Pernyataan Darwin mengenai evolusi tersebut sempat menui banyak protes khususnya dari orang awam dari Eropa Barat.  Walaupun pada waktu itu sudah banyak penelitian mengenai sejarah evolusi manusia,  tetapi tetap saja gagasan Darwin mengenai evolusi kehidupan itu belum dapat diterima oleh masyarakat awam karena memerlukan suatu pemahaman dan kajian yang lebih mendalam.  Penentangan itu awalnya disebabkan antara lain pada waktu itu yakni pada pertengahan abad-19 di Eropa ada suatu pembangkitan dan pengetatan kembali masalah keagamaan.  Gagasan-gagasan dari Darwin tersebut pada waktu itu dianggap tidak sesuai dan dianggap sebagai gagasan orang kafir karena bertentangan dengan ajaran agama yang mengatakan bahwa semua jenis makhluk hidup termasuk manusia adalah hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.  Selain itu gagasan Darwin mengenai manusia dank era merupakan makhluk yang berasal dari keturunan yang sama.  Bahkan manusia adalah keturunan dari kera, merupakan suatau gagasan yang sungguh sulit diterima oleh masyarakat yang awam. 
Sementara itu Wallace (1823-1913) yang juga merupakan seorang ahli biologi secara terpisah juga mengembangkan gagasan megenai evolusi makhluk di dunia seperti yang diutarakan oleh Darwin.  Sedikit berbeda dengan Darwin Wallace lebih menekankan dan memperluas mengenai proses seleksi alam terkait dengan bentuk fisik dan jenis-jenis baru pada proses evolusinya.  Dalam gagasannya Darwin hanya menyebut mengenai seleksi alam secara sepintas saja.  Secara fundamental kedua tokoh tersebut tidak ada perbedaan, mereka sama-sama memiliki pendirian bahwa selalu ada perbedaan-perbedaan kecil yang terjadi pada individu-individu dalam satu jenis makhluk hidup. 
Danwin dan Wallace mengartikan seleksi alam dimana individu-individu yang tidak fit atau lemah, kurang dapat bertahan hidup dari tekanan-tekanan (preasure) alam akan mati, sedangkan individu yang fit atau yang lebih kuat akan tetap bertahan hidup dan dapat melahirkan keturunan-keturunan baru dan mewariskan sifat kuat yang dimilikinya kepada keturunan-keturunannya tersebut, dan demikian seterusnya.  Menurut Wallace dalam Koentjaraningrat (1987:23) :
Semakin kejam dan keras tekanan alamnya, maka semakin tinggi pula mutu yang menjadi syarat bagi organisma individu-individu dalam suatu jenis makhluk pada generasi tertentu, dan apabila keadaan alam berubah, maka hanya individu-individu dari suatu jenis yang memiliki sifat-sifat yang dapat memenuhi syarat-syarat alamiah itulah yang dapat bertahan untuk terus hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar