Selasa, 14 Juni 2011

Menyisir Pegunungan Selatan Jawa Part 1

MODERN HUMAN DISPERSAL ( WAJAK,TULUNG ANGUNG)

            Teori Out of Africa yang menyatakan bahwa nenek moyang seluruh manusia modern di dunia adalah orang Afrika, ini membuktikan bahwa leluhur pertama manusia modern itu kebetulan bertahan hidup di Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, sedangkan manusia-manusia kuno di wilayah lainnya punah karena tidak dapat bertahan hidup. Namun menurut teori multiregional amHs ada di berbagai tempat.
            Migrasi adalah salah satu kunci kesuksesan manusia dalam mempertahankan keanekaragaman gene pool. Melalui migrasi individu akan bertemu dengan individu lain, populasi satu akan bertemu dengan individu yang lain, populasi satu akan bertemu dengan populasi lain di tempat yang baru.   
            Pola dispersal manusia modern yang secara biologis maupun yang perilaku memberi petunjuk bahwa perkembangan populasi dunia berkembang pesat. Migrasi terus terjadi hingga manusia modern, karena salah satu tujuan migrasi ini adalah untuk mempertahankan hidup dan agar menjadi lebih baik.
            Persebaran manusia ini melalui sekurang-kurangnya dua tahapan sekaligus juga menunujukkan dua arah persebaran. Persebaran manusia yang melewati pantai sebagai jalur utama untuk bermigrasi ini disebut single dispersal. Menurut Lahr dan Foley sekurang-kurangnya ada dua pola migrasi yang berasal dari Afrika Timur Laut dan Southern Routeyang berasal dari Tanduk Afrika (Afrika Timur) melewati laut merah (selat Babel).
            Jalur dispersal dari barat ke timur melewati pegunungan sewu . Jalur yang dilewati adalah dari gunung kidul (sewu) terus ke pacitan, ponorogo, blitar (kemungkinan hominid), terus ke tulungagung (wadjak), jember dan terus ke timur sampai flores.
            Dari pola persebaran tersebut, dipilihlah lokasi yang dilewati dalam proses dispersal itu yaitu di daerah Tulungagung, dimana daerah ini juga dilewati dalam proses dispersal itu. Pada daerah ini masih banyak ditemukan sisa persebaran itu.
            Daerah Tulungagung banyak ditemukan lokasi yang dilewati jalur dispersal itu. Salah satu contohnya adalah di daerah Boyolangu, dimana tempat ini menjadi fokus penelitian yang diberikan kepada kelompok kami.

PROBLEM
            Jalur persebaran yang melewati deretan  gunung sewu ini yang terdiri dari beberapa rute seperti yang telah diuraikan pada latarbelakang menarik untuk dilihat daerah persebarannya secara langsung. Untuk itu lokasi yang dipilih adalah daerah Tulungagung karena daerah ini ditemukan Homo Wadjakensis. Selain itu daerah ini memiliki beberapa daerah yang dilewati dalam proses dispersal, seperti yang menjadi fokus permasalahan kelompok kami yaitu daerah Boyolangu Tulungagung. Nama desa yang berada di wilayah Tulungagung, khususnya di daerah yang masih terdapat peninggalan sejarah ini,mempunyai hubungan yang erat bila digabungkan dengan jalur dipersal yang dilewati manusia pada zaman dahulu. Kondisi lingkungan daerah persebaran juga perlu untuk diketahui dan dibandingkan dengan kondisi lingkungan sekarang.

Tujuan masalah
·                     mengetahui daerah persebaran secara langsung
·                     mengetahui kondisi alam yang dilalui dalam dispersal
·                     mengaplikasikan teori yang di dapat dalam perkuliahan pada lapangan
·                     membuktikan hipotesa mengenai daerah itu yang dilewati sebagai jalur dispersal.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar